Translate

Selasa, 10 Juli 2012

tugas PR

(ditujukan sebagai materi kuliah tambahan pada mata kuliah Dasar-Dasar Kehumasan Jurusan Public Relations Bina Sarana Informatika. Mudah-mudahan bermanfaat….)
Public Relations adalah “fungsi manajemen yang membangun dan mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat antara organisasi dengan publik yang mempengaruhi kesuksesan atau kegagalan organisasi tersebut”. Sedangkan  Jefkins (2003:10) mengemukakan Public Relations adalah “semua bentuk komunikasi yang terencana, baik itu ke dalam maupun ke luar, antara suatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian”.     Demikian dikemukakan Cutlip, et al. (2009:6).
Beberapa konsep Public Relations tersebut mengarahkan pada tugas-tugas  PR yang cukup signifikan dalam sebuah organisasi. Berkaitan dengan hal tersebut, Rumanti (2005:39) mengelompokkan tugas Public Relations menjadi lima bagian yaitu :
  1. Menyelenggarakan dan bertanggungjawab atas penyampaian informasi secara lisan, tertulis, melalui gambar (visual) kepada publik, supaya publik mempunyai pengertian yang benar tentang organisasi atau perusahaan, tujuan, serta kegiatan yang dilakukan.
  2. Memonitor, merekam, dan mengevaluasi tanggapan serta pendapat umum atau masyarakat. Di samping itu, menjalankan dan bertanggungjawab terhadap kehidupan kita bersama dengan lingkungan.
  3. Memperbaiki citra organisasi. Bagi Public Relations, menyadari citra yang baik tidak hanya terletak pada bentuk gedung, persentasi, publikasi, dan seterusnya, tetapi terletak pada:
    1. Bagaimana organisasi bisa mencerminkan organisasi yang dipercayai, memiliki kekuatan, mengadakan perkembangan secara berkesinambungan yang selalu terbuka untuk dikontrol, dievaluasi.
    2. Dapat dikatakan bahwa citra tersebut merupakan gambaran komponen yang kompleks.
  4. Tanggung jawab sosial. Public Relations merupakan instrumen untuk bertanggung jawab terhadap semua kelompok yang berhak terhadap tanggung jawab tersebut. Terutama kelompok publik sendiri, publik internal, dan pers.
  5. Komunikasi. Public Relations mempunyai bentuk komunikasi yang khusus, komunikasi timbal-balik, maka pengetahuan komunikasi menjadi modalnya. Dalam fungsinya, komunikasi itu sentral. Perlu juga untuk dimiliki adalah pengetahuan manajemen dan kepemimpinan, struktur organisasi.
Sementara itu, sepuluh kategori yang meringkaskan apa yang dilakukan oleh spesialis Public Relations di tempat kerja menurut Cutlip, et al. (2009:40):
  1. Menulis dan mengedit.
Menyusun rilis berita dalam bentuk cetak atau siaran, cerita feature, newsletter untuk karyawan dan stakeholder eksternal, korespondensi, pesan website dan pesan media online lainnya, laporan tahunan dan shareholder, pidato, brosur, film dan script slide-show, artikel publikasi perdagangan, iklan institusional, dan  materi-materi pendukung teknis lainnya.
  1. Hubungan Media dan Penempatan Media.
Mengontak media koran, majalah, suplemen mingguan, penulis freelance, dan publikasi perdagangan agar mereka mempublikasikan atau menyiarkan berita dan feature tentang organisasi yang ditulis oleh organisasi itu sendiri atau oleh orang lain.
  1. Riset.
Mengumpulkan informasi tentang opini publik, tren, isu yang sedang muncul, iklim politik dan peraturan perundangan, liputan media, opini kelompok kepentingan dan pandangan-pandangan lain berkenaan dengan stakeholder organisasi.
  1. Manajemen dan Administrasi.
Pemrograman dan perencanaan dengan bekerjasama dengan manajer lain; menentukan prioritas, mendefinisikan publik, setting dan tujuan, dan mengembangkan strategi dan taktik. Menata personel, anggaran, dan jadwal program.
  1. Konseling.
Memberi saran kepada manajemen dalam masalah sosial, politik, dan peraturan; berkonsultasi dengan tim manajemen mengenai cara menghindari atau merespon krisis; dan bekerja bersama pembuat keputusan kunci untuk menyusun strategi untuk mengelola atau merespon isu-isu yang ssensitif dan kritis.
  1. Acara Spesial.
Mengatur dan mengelola konferensi pers, lomba lari 10K, konvensi, open house, pemotongan pita dan grand opening, perayaan ulang tahun, acara pengumpulan dana, mengunjungi tokoh terkemuka, mengadakan kontes, program penghargaan, dan kegiatan khusus lainnya.
  1. Pidato.
Tampil di depan kelompok, melatih orang untuk memberikan kata sambutan dan mengelola biro juru bicara untuk menjelaskan platform organisasi di depan audien penting.
  1. Produksi.
Membuat saluran komunikasi dengan menggunakan keahlian dan pengetahuan multimedia, termasuk seni, tipografi, fotografi, tata letak, dan computer desktop publishing; perekaman audio dan video dan editing; dan menyiapkan presentasi audiovisual.
  1. Training.
Mempersiapkan eksekutif dan juru bicara lain untuk menghadapi media dan tampil di hadapan publik. Memberi petunjuk kepada orang lain di dalam organisasi untuk meningkatkan keahlian menulis dan berkomunikasi. Membantu memperkenalkan perubahan dalam kultur, kebijakan, struktur, dan proses organisasional.
  1. Kontak.
Bertugas sebagai penghubung (liaison) dengan media, komunitas, dan kelompok internal dan eksternal lainnya. Sebagai mediator antara organisasi dan stakeholder penting dengan bertugas untuk mendengarkan pandangan, menegosiasikan, mengelola konflik dan menjalin kesepakatan.
Dalam konsepnya, fungsi Public Relations Officer ketika menjalankan tugas dan operasionalnya, baik sebagai komunikator dan mediator, maupun organisator, berdasarkan hal tersebut Onong Uchana Effendi mendeskripsikan beberapa fungsi PR sebagai berikut :
  1. Menunjang kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan organisasi.
  2. Membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publik internal dan publik eksternal.
  3. Menciptakan komunikasi dua arah dengan menyebarkan informasi dari organisasi kepada publiknya dan menyalurkan opini publik kepada organisasi.
  4. Melayani publik dan menasihati pimpinan organisasi demi kepentingan umum.
  5. Operasionalisasi dan organisasi Public Relations adalah bagaimana membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publiknya, untuk mencegah terjadinya rintangan psikologis, baik yang ditimbulkan dari pihak organisasi maupun dari pihak publiknya.
Cutlip, et al. (2009:11) menerangkan bahwa bagian-bagian dari fungsi Public Relations adalah sebagai berikut :
  1. Hubungan Internal
Hubungan internal adalah bagian khusus dari Public Relations yang membangun dan mempertahankan hubungan yang baik dan saling bermanfaat antara manajer dan karyawan tempat organisasi menggantungkan kesuksesannya.
  1. Publisitas
Publisitas adalah informasi yang disediakan oleh sumber luar yang digunakan oleh media karena informasi itu memiliki nilai berita. Metode penempatan pesan di media ini adalah metode yang bisa dikontrol (uncontrolled) sebab sumber informasi tidak memberi bayaran kepada media untuk pemuatan informasi tersebut.
  1. 3. Advertising
Advertising adalah informasi yang ditempatkan di media oleh sponsor tertentu yang jelas identitasnya yang membayar untuk ruang dan waktu penempatan informasi tersebut. Ini adalah metode terkontrol dalam menempatkan pesan di media.
  1. 4. Press Agentry
Press Agentry adalah penciptaan berita dan peristiwa yang bernilai berita untuk menarik perhatian media massa dan mendapatkan perhatian publik.
  1. 5. Public Affairs
Public affairs adalah bagian khusus dari Public Relations yang membangun dan mempertahankan hubungan pemerintah dan komunitas lokal dalam rangka mempengaruhi kebijakan publik.
  1. 6. Lobbying
Lobbying adalah bagian khusus dari Public Relations yang berfungsi untuk menjalin dan memelihara hubungan dengan pemerintah terutama dengan tujuan mempengaruhi penyusunan undang-undang dan regulasi.
  1. Manajemen Isu
Manajemen isu adalah proses proaktif dalam mengantisipasi, mengidentifikasi, mengevaluasi, dan merespon isu-isu kebijakan publik yang memengaruhi hubungan organisasi dengan publik mereka.
  1. Hubungan Investor
Hubungan investor adalah bagian dari Public Relations dalam perusahaan korporat yang membangun dan menjaga hubungan yang bermanfaat dan saling menguntungkan dengan shareholder dan pihak  lain di dalam komunitas keuangan dalam rangka memaksimalkan nilai pasar.
  1. Pengembangan
Pengembangan adalah bagian khusus dari Public Relations dalam organisasi nirlaba yang bertugas membangun dan memelihara hubungan dengan donor dan anggota dengan tujuan mendapatkan dana dan dukungan sukarela.
Dalam konsepnya, fungsi Public Relations Officer ketika menjalankan tugas dan operasionalnya, baik sebagai komunikator dan mediator, maupun organisator, berdasarkan hal tersebut Onong Uchana Effendi mendeskripsikan beberapa fungsi PR sebagai berikut :
  1. Menunjang kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan organisasi.
  2. Membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publik internal dan publik eksternal.
  3. Menciptakan komunikasi dua arah dengan menyebarkan informasi dari organisasi kepada publiknya dan menyalurkan opini publik kepada organisasi.
  4. Melayani publik dan menasihati pimpinan organisasi demi kepentingan umum.
  5. Operasionalisasi dan organisasi Public Relations adalah bagaimana membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publiknya, untuk mencegah terjadinya rintangan psikologis, baik yang ditimbulkan dari pihak organisasi maupun dari pihak publiknya.
Cutlip, et al. (2009:11) menerangkan bahwa bagian-bagian dari fungsi Public Relations adalah sebagai berikut :
  1. Hubungan Internal
Hubungan internal adalah bagian khusus dari Public Relations yang membangun dan mempertahankan hubungan yang baik dan saling bermanfaat antara manajer dan karyawan tempat organisasi menggantungkan kesuksesannya.
  1. Publisitas
Publisitas adalah informasi yang disediakan oleh sumber luar yang digunakan oleh media karena informasi itu memiliki nilai berita. Metode penempatan pesan di media ini adalah metode yang bisa dikontrol (uncontrolled) sebab sumber informasi tidak memberi bayaran kepada media untuk pemuatan informasi tersebut.
  1. 3. Advertising
Advertising adalah informasi yang ditempatkan di media oleh sponsor tertentu yang jelas identitasnya yang membayar untuk ruang dan waktu penempatan informasi tersebut. Ini adalah metode terkontrol dalam menempatkan pesan di media.
  1. 4. Press Agentry
Press Agentry adalah penciptaan berita dan peristiwa yang bernilai berita untuk menarik perhatian media massa dan mendapatkan perhatian publik.
  1. 5. Public Affairs
Public affairs adalah bagian khusus dari Public Relations yang membangun dan mempertahankan hubungan pemerintah dan komunitas lokal dalam rangka mempengaruhi kebijakan publik.
  1. 6. Lobbying
Lobbying adalah bagian khusus dari Public Relations yang berfungsi untuk menjalin dan memelihara hubungan dengan pemerintah terutama dengan tujuan mempengaruhi penyusunan undang-undang dan regulasi.
  1. Manajemen Isu
Manajemen isu adalah proses proaktif dalam mengantisipasi, mengidentifikasi, mengevaluasi, dan merespon isu-isu kebijakan publik yang memengaruhi hubungan organisasi dengan publik mereka.
  1. Hubungan Investor
Hubungan investor adalah bagian dari Public Relations dalam perusahaan korporat yang membangun dan menjaga hubungan yang bermanfaat dan saling menguntungkan dengan shareholder dan pihak  lain di dalam komunitas keuangan dalam rangka memaksimalkan nilai pasar.
  1. Pengembangan
Pengembangan adalah bagian khusus dari Public Relations dalam organisasi nirlaba yang bertugas membangun dan memelihara hubungan dengan donor dan anggota dengan tujuan mendapatkan dana dan dukungan sukarela.
Dengan berbagai penjelasan di atas, jelaslah bahwa Public Relations adalah fungsi manajemen yang khas dan mendukung pembinaan, pemeliharaan jalur bersama antara organisasi dengan publiknya, PR menyangkut aktivitas komunikasi, pengertian, penerimaan dan kerjasama; melibatkan manajemen dalam menghadapi persoalan atau permasalahan, membantu manajemen untuk mampu menanggapi opini publik; mendukung manajemen dalam mengikuti dan memanfaatkan perubahan secara efektif; bertindak sebagai sistem peringatan dini dalam mengantisipasi kecenderungan penggunaan penelitian serta teknik komunikasi yang sehat dan etis sebagai sarana utama. (mengutip International Public Relations Association /IPRA)

Senin, 09 Juli 2012

responsibility of PR

Sebelum menghakimi dan melabeli seorang PR dengan sebutan baik atau buruk, ada baiknya mengetahui apa-apa saja yang diperlukan untuk menjadi seorang good PR seperti disarikan dari sebuah resume yang ditulis oleh Daniel Buana berikut ini:
1. Kemampuan berkomunikasi.
Dan ini tidak terbatas pada komunikasi verbal namun juga tulisan bahkan visual. Seorang PR harus fasih berkomunikasi dalam berbagai jenis media, misalnya saat presentasi, wawancara, dialog, membuat berita/artikel/press release, dan lain sebagainya. Tujuannya untuk menjalankan fungsinya sebagai penyampai informasi atau komunikator. Ia harus tahu bagaimana memperlakukan media sesuai dengan karakteristik, target audience, dan efek yang akan hasilkan pada komunikan (penerima pesan).
2. Kemampuan manajerial/kepemimpinan.
Hal ini penting untuk menterjemahkan visi dan misi dari manajemen tertinggi. Ia harus tahu seluk beluk perusahaan, mengerti tingkah laku dan memperhatikan konsumen, karyawan dan kelompok lain yang berkepentingan dengan tugasnya sebagai penghubung. Seringkali PR dihadapkan pada situasi krisis yang membutuhkan respon cepat dan tepat. Diperlukan kematangan berpikir dan kecepatan bertindak untuk bisa meng-handle keadaan secara tenang dan elegan. Jiwa leadership juga diperlukan untuk melakukan koordinasi antar pihak-pihak yang terkait.
3. Kemampuan bergaul dan membina relasi.
Fleksibilitas dalam menghadapi berbagai jenis kepribadian dan kemampuan berinteraksi dengan orang-orang dari berbagai tingkatan. Termasuk juga memanfaatkan networking untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan layaknya seorang detektif. Kepandaian bergaul juga penting untuk membangun opini positif terhadap perusahaan sehingga tercipta hubungan saling percaya. Diperlukan orang-orang dengan tipe kepribadian extrovert untuk bisa menjalankan tugas ini.
4. Kepribadian yang jujur dan kredibel.
Seorang PR haruslah orang yang bisa dipercaya. Apa yang dikatakannya harus dilandasi oleh fakta dan bukan sekedar pemanis demi menaikkan popularitas perusahaannya. Informasi yang diberikan harus akurat dan cukup penting untuk diketahui masyarakat. Selain itu, dalam menjalankan tugasnya ia harus mematuhi etika dan menjunjung tinggi moralitas. Sekalipun tugasnya adalah menjaga image perusahaannya tetap positif di mata publik, namun tidak lantas membuat PR merasa berhak menjatuhkan pihak lain yang berseberangan dengannya. Selayaknya PR membuat pernyataan yang netral, objektif, simpatik, dan memperhatikan nilai-nilai kemanusiaan.
5. Kreatif dan kaya ide.
Memiliki wawasan yang luas dengan kemampuan berpikir kreatif serta kritis sangat diperlukan terutama untuk menghadapi berbagai masalah yang membutuhkan alternatif-alternatif penyelesaian. Seorang PR juga harus pandai membaca peluang dan melihat celah dimana ia bisa meningkatkan keunggulan perusahaannya di depan publik. Kemampuan menciptakan strategi baru untuk memperluas hubungan antara perusahaan dengan publik pun menjadi sebuah kriteria yang penting untuk dimiliki oleh seorang PR
Tanggung Jawab dan tugas khusus Manajer HUMAS (Public Relations)

Tanggung Jawab
Tanggung jawab ini dapat dirinci sebagai berikut
a. Menentukan sasaran atau objek operasi Hubungan Masyarakat
b. Memperkirakan jam kerja karyawan (hours-man) dan sumber daya lainnya yang biasyanya harus diperkirakan.
c. Menentukan prioritas yang akan mengawasi public, media untuk mencapai sasasan, jadwal pelaksanannya, penggunaan tenaga-tenaga terbaik serta sumber daya lainnya termasuk peralatan.
d. Menetapkan pelaksanaan yang mungkin digarap untuk mencapai tujuan dengan kemampuan staf dan peralatan yang ada

Tugas Khusus Manajer Hubungan Masyarakat
a. Menciptakan dan memelihara citra serta kebijakan organisasi yang benar termasuk produk, pelayanan dan para pegawainya.
b. Memonitor pendapat masyarakat serta menyampaikannya kepada manajemen
c. Memberikan saran kepada manajemen mengenai masalah komunikasi, perumusan dan tekniknya.
d. Memberikan informasi kepada public mengenai kebijaksanaan, kegiatan, produk-produk dan kepegawaian sehingga public mengenal dan mengerti benar tentang perusahaan tersebut.

PR is not defferent with Humas

Humas Menurut IPRA

Menurut IPRA (International Public Relations Association) Humas adalah fungsi manajemen dari ciri yang terencana dan berkelanjutan melalui organisasi dan lembaga swasta atau publik (public) untuk memperoleh pengertian, simpati, dan dukungan dari mereka yang terkait atau mungkin ada hubungannya dengan penelitian opini public di antara mereka.

Profesi Humas

Sebagai sebuah profesi seorang Humas bertanggung jawab untuk memberikan informasi, mendidik, meyakinkan, meraih simpati, dan membangkitkan ketertarikan masyarakat akan sesuatu atau membuat masyarakat mengerti dan menerima sebuah situasi .

Tujuan Humas

    ? Didengar lawan bicara.
    ? Dipikirkan lawan bicara.
    ? dilaksanakan keinginan humas oleh lawan bicara.


Pentingnya Posisi Humas

Posisi humas merupakan penunjang tercapainya tujuan yang ditetapkan oleh suatu manajemen organisasi. Sasaran humas adalah publik internal dan eksternal, dimana secara operasional humas bertugas membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publiknya dan mencegah timbulnya rintangan psikologis yang mungkin terjadi di antara keduanya.

Ada 2 buah faktor yang mempengaruhi kinerja humas, yaitu :

Faktor internal

    ? Supel
    ? Wawasan
    ? Smart
    ? PD(percaya diri)
    ? Penampilan
    ? Tata bahasa
    ? Humor
    ? Timing(alokasi waktu)
    ? Body language
    ? Penguasaan proposal

Faktor eksternal

    ? Membaca situasi (lingkungan dan ruangan)
    ? Mempelajari, mengenal,dan menghargai lawan bicara
    ? Timing (lawan bicara)
    ? Lobying (negosiasi)

Tips sukses humas

    ? Positif thinking
    ? Jangan terlalu merendah
    ? Jangan mudah menyerah
    ? Jangan pernah menyinggung perasaan lawan bicara anda
    ? Closing tegas (jangan konyol)

succes story from a PR

Memimpin sekitar 300 tenant di mall besar seperti Grand Indonesia membuat Teges Prita Soraya semakin dikenal sebagai seorang Public Relation (PR) yang menyenangkan. Sebagai seorang Senior Marketing Communication Manager, Advertising & Promotions di Grand Indonesia Shooping Town, Teges merasa pekerjaan ini sudah cocok untuk dirinya yang telah berkeluarga.

Teges-Prita-SorayaSiapa sangka, namanya tak setegas orangnya ketika dirinya masih berada di bangku Sekolah Dasar (SD). Ketika SD, Teges bahkan tak bisa untuk sekadar menegur teman. Percaya atau tidak, ketika teman-temannya bercita-cita menjadi dokter atau presiden, Teges tidak pernah punya cita-cita. Dan ketika ditanya oleh guru, Teges selalu bilang,” Tidak tahu, saya tidak punya cita-cita,” ungkap istri pembalap Matteo Guerinoni ini.

Namun, saat SMP, sosok Teges mulai sedikit berubah. Hal ini diawali ketika sang ibu memaksanya untuk bergaul. Teges pun dimasukkan ke kursus seni Swara Mahardika pimpinan Guruh Soekarno Putra. Dari situlah, Teges mulai membuka diri dan kemudian memiliki banyak teman. Ia pun mulai belajar untuk Mandiri.

Ketika SMA, Teges mulai tertarik untuk kenal dengan dunia PR. Di situlah, cita-citanya sebagai PR mulai terbentuk. Ia mulai mengikuti organisasi. “Pas SMA kelas tiga, saya sudah ikut-ikutan membuat press conference. Ya, walaupun cuma fotokopi, belum berani bikin sendiri,” kenangnya sambil tertawa. Dari situ, ia semakin aktif mengikuti organisasi apapun.

Selepas SMA, ia mengambil kuliah di Universitas Indonesia jurusan Sastra Cina. Namun ibu dua anak ini tak lupa akan cita-citanya. Dan di tahun 1992, ia mengambil diploma jurusan Public Relations di London School of Public Relations. Di sana ia jadi mengetahui tren marketing communication. Ia pun lalu menjadi pengajar part time.

Di usia 21 tahun, wanita yang doyan olahraga laut ini mulai memasuki dunia kerja. Yaitu sebagai PR Manari Open Air Pub. Di sana, Teges mulai praktek mengenai tugas-tugas PR kantor. "Saya belajar banyak mengenai ke-PR-an, bagaimana kita bisa mempromosikan tempat tanpa hard selling,” tuturnya.

Ia juga mulai belajar bagaimana caranya agar orang tertarik untuk datang ke restoran, dan kreatif membuat suatu acara, agar orang selalu tertarik mengunjungi tempat tersebut. “Saya ingat sekali gaji pertama saya waktu itu 500 ribu rupiah,” ujarnya.

Setelah itu, ia lalu pindah ke restoran lain, yaitu Salsa Club di daerah Kemang. Di sana Teges menjabat sebagai Marketting Communication Manager. Ilmu PR-nya pun makin meningkat, lalu jabatannya pun meningkat menjadi General Manager.

Merasa bosan dengan rutinitas sebagai PR restoran, Teges merasa tertantang untuk mencoba bidang yang lebih dinamis lagi. Ia pun menerima pinangan RCTI yang saat itu membutuhkan orang baru untuk mendirikan departemen Marketting Communications. Di sana ia semakin ditantang untuk kreatif membuat berbagai program on air maupun off air. “Selama dua tahun, saya menciptakan audisi Indonesian Idol, Miss Indonesia, serta 2 audisi Idola Cilik,” katanya.

Ia juga sempat menyelenggarakan pertandingan sepakbola untuk menjadi promotor tim sepakbola Bayern Muenchen. Di luar itu, Teges bersama tim nya juga menyelenggarakan roadshow untuk berebut rating.

“Cukup lelah, mengingat ketika itu saya punya dua anak yang masih kecil, tetapi saya senang dengan pekerjaan saya,” jelas wanita hitam manis ini. Untuk meluangkan waktu bersama keluarga, ketika itu tidak mudah. Akibatnya anak pertama Teges terlambat membaca. Di situlah Teges memutuskan untuk berhenti dari RCTI.

Ia lalu memutuskan untuk bekerja menjadi PR Grand Indonesia. Ketika ditanya kesulitan menjadi PR mall, ia menjawab bahwa semua service industri awalnya memang sulit. Triknya ialah menganggap semua hal baru sebagai klien, yang berbeda-beda karakternya. “Tidak terlalu banyak berbeda kok, tinggal bagaimana kita mengimplementasikannya,” katanya.

Saat ini, Grand Indonesia sendiri memiliki 300 tenant. Bersama 30 karyawannya, Teges mengerjakan berbagai promo, mulai dari advertising communication, customer loyalty, dan berbagai event untuk memajukan mall tersebut.

“Pemimpin yang sukses ialah di saat saya pergi dari kantor ke manapun, mereka tetap bisa berjalan dengan tenang, dan berjalan seperti rasanya saya ada di sana, walaupun saya sudah tidak ada. For me that's a good manager,” katanya ketika ditanya mengenai definisi sukses.

Sekarang ia pun sudah merasa menjadi seorang pemimpin yang sukses mengelola anak buahnya. “Saya sudah menyiapkan orang-orang yang bekerja di bawah saya untuk selalu siap dalam segala macam kondisi,” paparnya.

Sedikit tips Teges mungkin bisa menjadi inspirasi Anda yang tertarik untuk menjadi seorang PR. Anda diharapkan untuk banyak membaca buku dan resensi mengenai aktivitas PR. “PR itu sangat dinamis, kalau kita tidak up date informasi, pasti akan sulit,” ujarnya menutup pembicaraan. (*/dini)
profesi seorang Humas(Hubungan Masyarakat) atau PR(public relationship), merupakan suatu profesi yang sangat vital pada suatu perusahaan atau organisasi. berikut ini sedikit sharing mengenai seorang Humas di lapangan.

be a Public Relation

Menjadi Seorang Public Relations

Persyaratan Menjadi seorang Public Relations

Ada beberapa syarat yang mesti dipenuhi untuk menjadi seorang Public Relations yang baik. Ada 5 kriteria mendasar diantaranya :

a. Ability to communicate (Kemampuan berkomunikasi)
Mampu berkomunikasi dengan baik terhadap orang-orang yang memiliki aneka ragam karakter. Itu berarti harus mampu dan mau berusaha memahami serta terkadang bersikap setoleran mungkin kepada orang yang mngkin dihadapinya tanpa harus menjadi seorang penakut atau penjilat. Kemampuan berkomunikasi seorang Public Relations ini baik secara lisan maupun tulisan. Kemampuan ini mutlak dipunyai oleh seorang Public Relations.


b. Ability to Organize (Kemampuan mengorganisasikan).
Kemampuan mengorganisasikan ini dapat dimaknai sebagai kemampuan untuk memanejerial seperti mengelola program-program Public relations juga termasuk kemampuan mengantisipasi masalah di dalam dan di luar organisasi atau perusahaan.


c. Ability to get on with people (Kemampuan bergaul dengan orang atau relasi)
Kemampuan ini dimaksudkan sebagai kemampuan menciptakan networking atau jaringan dengan berbagai pihak yang berkaitan dengan organisasi atau perusahaan ataupun dengan Public Relations itu sendiri.

d. Personal integrity (Berkripadian utuh)
Kejujuran harus tetap melandas seseorang yang ingin menjadi seorang Public Relations karena aspek ini dapat membentuk kredibilitas orang lain terhadap Public Relation officer maupun perusahaan tempat Public Relations Officer itu bekerja.

e. Imagination (Berimajinasi kuat).
Seorang Public Relations haruslah pribadi yang penuh dengan gagasan, ide-ide yang segar serta mampu memecahkan probolem yang dihadapi serta mengembangkan imajinasi dalam melahirkan kreativitas dalam bekerja.